- Back to Home »
- TES, PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
Posted by : matematikaunm8.blogspot.com
Rabu, 05 Maret 2014
A. TES
Tes
dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau tugas atau seperangkat tugas
yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait (sifat) atau atribut
pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut
mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.
Pengertian Tes Menurut Para Ahli
1. Wayan Nurkencana (1993), tes adalah
suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus
dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang
tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan
dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah
ditetapkan
2.
Menurut Riduwan ( 2006: 37) tes sebagai instrumen
pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan / latihan yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu / kelompok.
3. Menurut Allen Philips (1979: 1-2) A test is commonly
difined as a tool or instrument of measurement that is used to obtain data
about a specific trait or characteristic of an individual or group.( Test
biasanya diartikan sebagai alat atau instrumen dari pengukuran yang digunakan
untuk memperoleh data tentang suatu karakteristik atau ciri yang spesifik dari
individu atau kelompok.)
4.
Menurut Rusli Lutan (2000:21) tes adalah sebuah
instrument yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau
obyek.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa tes adalah cara atau metode untuk menentukan kemampuan
siswa menyelesaikan tugas tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan suatu
keterampilan atau pengetahuan.
Contoh:
10 soal atau pertanyaan dalam bentuk esai
B. PENGUKURAN
Pengukuran
(measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi
numeric dari suatu tingkatan dimana seseorang peserta didik telah mencapai
karakteristik tertentu. Pengukuran berkaitan erat dengan proses pencarian atau
penentuan nilai kuantitatif. Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka
kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal,
atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.
Pengertian
Pengukuran (Measurement) Menurut Para Ahli
1. Alwasilah et al.(1996), measurement (pengukuran)
merupakan proses yang mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan suatu
skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari
performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka
2. Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian
pengukuran (measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan
ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
3. Cangelosi, James S. (1995), pengukuran adalah proses
pengumpulan data secara empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi
yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.
4. Sridadi (2007) pengukuran adalah suatu proses yang
dilakukan secara sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu
obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku.
Contoh: alim
mendapatkan skor 70 dari 10 soal yang dikerjakan
C.
PENILAIAN
Penilaian
(assessment) merupakan istilah yang umum dan mencakup semua metode yang biasa
dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dengan cara menilai unjuk
kerja individu peserta didik atau kelompok.
Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat. Penilaian
untuk memperoleh berbagai ragam informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau informasi tentang ketercapaian kompetensi peserta didik.
Proses penilaian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang sebaik apa
hasil atau prestasi belajar peserta didik.
Pengertian Penilaian (Assesment) Menurut Para Ahli
1.
Angelo T.A.(1991): Classroom
Assessment is a simple method faculty can use to collect feedback, early and
often, on how well their students are learning what they are being taught.
(Artinya: asesmen Kelas adalah suatu metode yang sederhana dapat digunakan
untuk mengumpulkan umpan balik, baik di awal maupun setelah pembelajaran
tentang seberapa baik siswa mempelajari apa yang telah diajarkan kepada
mereka.)
2. Kizlik, Bob (2009): Assessment is a
process by which information is obtained relative to some known objective or
goal. Assessment is a broad term that includes testing. A test is a special
form of assessment. Tests are assessments made under contrived circumstances
especially so that they may be administered. In other words, all tests are
assessments, but not all assessments are tests. (Artinya : asesmen adalah
suatu proses dimana informasi diperoleh berkaitan dengan tujuan pembelajaran.
Asesmen adalah istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian). Tes adalah
bentuk khusus dari asesmen. Tes adalah salah satu bentuk asesmen. Dengan kata
lain, semua tes merupakan asesmen, namun tidak semua asesmen berupa tes)
3. Overton, Terry (2008): Assesment is a
process of gathering information to monitor progress and make educational
decisions if necessary. As noted in my definition of test, an assesment may include
a test, but also include methods such as observations, interview, behavior
monitoring, etc. (Artinya: sesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi
untuk memonitor kemajuan dan bila diperlukan pengambilan keputusan dalam bidang
pendidikan. Sebagaimana disebutkan dalam definisi saya tentang tes, suatu
asesmen bisa saja terdiri dari tes, atau bisa juga terdiri dari berbagai metode
seperti observasi, wawancara, monitoring tingkah laku, dan sebagainya).
4. Palomba and Banta(1999), Assessment
is the systematic collection , review , and use of information about
educational programs undertaken for the purpose of improving student learning
and development (Artinya: asesmen adalah pengumpulan, reviu, dan penggunaan
informasi secara sistematik tentang program pendidikan dengan tujuan
meningkatkan belajar dan perkembangan siswa).
Kesimpulan Tentang Pengertian Asesmen:
1. Asesmen merupakan metode dan proses yang
digunakan untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik siswa belajar.
2.
Dapat dilakukan di awal, di akhir
(sesudah), maupun saat pembelajaran sedang berlangsung.
3.
Asesmen dapat
berupa tes atau nontes.
4. Asesmen berupa
nontes misalnya penggunaan metode observasi, wawancara, monitoring tingkah
laku, dsb.
5.
Hasilnya dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.
6.
Bertujuan meningkatkan belajar
(pembelajaran) dan perkembangan siswa.
D.
EVALUASI
Evaluasi
adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat
pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi juga dapat
diartikan sebagai suatu proses penilaian untuk mengambil keputusan yang
menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan berpatokan kepada tujuan yang
telah dirumuskan.
Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli
1. Sudiono,
Anas (2005) mengemukakan bahwa secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa
Inggris evaluation, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya
adalah value yang artinya nilai. Jadi istilah evaluasi menunjuk pada suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
2. Frey,
Barbara A., and Susan W. Alman. (2003): Evaluation The systematic process of
collecting, analyzing, and interpreting information to determine the extent to
which pupils are achieving instructional objectives. (Artinya: Evaluasi
adalah proses sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi
untuk menentukan sejauh mana siswa yang mencapai tujuan instruksional).
3. Mardapi,
Djemari (2003), penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan
hasil pengukuran.
4. Zainul,
Asmawi dan Noehi Nasution (2001), mengartikan penilaian adalah suatu proses
untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
5. Adams (1964) dalam bukunya “Measurement and evaluation
in education, psychology, and guidance” menjelaskan bahwa kita mengukur
berbagai kemampuan anak didik.Bila kita melangkah lebih jauh lagi dalam
menginterprestasi skor sebagai hasil pengukuran itu dengan menggunakan standar
tertentu untuk menentukan nilai dalam suatu kerangka maksud pendidikan dan
pelatihannya atau atas dasar beberapa pertimbangan lain untuk membuat
penilaian, maka kita tidak lagi membatasi diri kita dalam pengukuran, kita
sekarang telah mengevaluasi kemampuan atau kemajuan anak didik.
6. Daniel L. Stufflebeam dan Anthony J. Shinkfield (1985)
secara singkat merumuskan evaluasi sebagai berikut: “Evaluation is the
systematic assessment of the worth or merit of some object”. Dengan demikian maka
evaluasi antara lain merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil dan
juga merupakan studi yang mengkombinasikan penampilan dengan suatu nilai
tertentu.
7. Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen (1961)
menjelaskan evaluasi tersebut dengan mengatakan bahwa evaluasi itu berhubungan
dengan pengukuran. Dalam beberapa hal evaluasi lebih luas, karena dalam
evaluasi juga termasuk penilaian formal dan penilaian intuitif mengenai
kemajuan peserta didik. Evaluasi juga mencakup penilaian tentang apa yang baik
dan apa yang diharapkan. Dengan demikian hasil pengukuran yang benar merupakan
dasar yang kokoh untuk melakukan evaluasi